Kamis, 20 Oktober 2016
Selasa, 18 Oktober 2016
Desa Tista
Secara umum dapat diketahui bahwa sebuah Desa sudah tentu memiliki riwayat tersendiri demikian pulalah dengan Desa Tista .
Dengan tidak adanya
peninggalan-peninggalan tertulis berupa prasasti yang diketemukan maka
sulitlah bagi penulis untuk mengetahui secara pasti bagaimana asal-usul
serta kapan terbentuknya Desa Tista. Yang kami ketengahkan disini hanya
merupakan hasil wawancara dengan para sesepuh Desa yang masih hidup, hal
ini telah disepakati bersama dalam rembug Desa.
Tista pada mulanya dari kata ” Ngetis “
Nama tersebut bermula dari pengembaraan
seorang putra raja Tabanan. Pengembaraan beliau tersebut banyak
melintasi daerah-daerah pegunungan yang medannya berbukit-bukit dan
melintasi banyak sungai karena pada waktu itu belum ada terbuka
jalan-jalan seperti sekarang ini. Dalam perjalanan tersebut beliau
bertemu dengan seorang petapa sakti. Kemudian atas petunjuk pertapa
tersebut beliau melanjutkan perjalanan keselatan akhirnya beliau sampai
pada suatu tempat yang dituju. Oleh karena tempat itu medannya
bergelombang maka beliau kembali ke Utara untuk mencari tempat yang
datar untuk mendirikan istana, kemudian dipilihlah tempat yang sekarang
disebut Kerambitan.
Pada suatu saat daerah Bali terjadi
huruhara rakyat yang ketakutan banyak datang kedaerah Kerambitan untuk
minta perliundungan. Oleh Putra raja, rakyat yang datang itu
diperintahkan untuk mencari tempat mengaso ( ngetis ) disebelah barat
Sungai Lating.
Akhirnya oleh karena setiap rakyat yang
minta perlindungan diperintahkan mengaso ngetis ) disebelah barat Lating
tempat itu kemudian disebut Tista (Ngetis-ditu) yang diambil suku
akhirnya saja dan karena pengaruh dialek, menjadi Tista.
Perkembangan selanjutnya sebagaimana
asal mula terbentuknya sebuah Desa, maka penduduk yang mendiami tempat
ini pada mulanya hanya berlokasi disebelah timur pangkung, dan sebagian
disebelah barat pangkung yang sekarang disebut Tista Dangin Pangkung,
dan Tista Dauh pangkung.
Lama kelamaan penduduk Desa berkembang
sebagian Penduduk Desa pindah keselatan disebelah timur pangkung yang
mana tempat itu sangat rendah ( lebah ) dan sebagian lagi pindah keutara
disebelah barat pangkung yang dikelilingi oleh sawah (carik ) sehingga
sekarang dikenal dengan Tista Lebah dan Tista carik.
Dengan demikian sampai saat ini Desa Tista terdiri dari empat Dusun/Banjar yaitu :
Dusun/Banjar Dangin Pangkung
Dusun/Banjar Dauh Pangkung
Dusun/Banjar Carik
Dusun/Banjar Lebah
Tista Festival
Tista Festival merupakan serangkaian kegiatan yang akan diselenggarakan oleh Karang Taruna Tunas Harapan Desa Tista, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan untuk menggali potensi-potensi seni dan segala yang unik di Desa Tista.
Langganan:
Postingan (Atom)